Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tanjungpinang menyampaikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Tanjungpinang, sudah seharusnya menyediakan perangkat anti petir untuk mengatasi terjadinya pemadaman listrik.
“Sudah seharusnya PLN menyediakan perangkat anti petir yang cangih. Karena belajar dari pengalaman selama ini, ketika ada petir lampu mati,” kata ketua Kadin Tanjungpinang, Bobby Jayanto, Minggu (9/4).
Karena menurut Bobby, kalau dulu PLN beralasan daya tidak cukup dan sekarang power sudah suplus, tapi masih tetap juga alasan PLN memadamkan listrik akibat petir.
“Apakah tidak dikaji sebelumnya masalah rawan petir. Saya berharap, sudah seharusnya pihak PLN menyediakan perangkat anti petir,” ucapnya.
Selain perangkat anti petir yang canggih yang harus di sediakan pihak PLN, menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di PLN harus profesional.
“SDM yang ada di PLN tidak sesuai dengan tangungjawabnya, seharusnya SDMnya harus Profesional mengurus PLN dengan baik. Karena ini merupakan tugas pelayanan kepada masyarakat dan tidak berorentasi mencari keuntungan yang di lakukan selama ini,” ujar Bobby.
Lanjut dikatakannya, SDM hanya bisa menaikan harga alasan rugi, namun tidak pernah di hitung berapa banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat dan tempat usaha secara ekonomi.
“Ini berdampak terhadap ekonomi dan pelaku usaha. Karena banyak usaha yang tidak jalan karena ketergantungan dengan aliran listrik. Kasian masyarakat dan pelaku usaha harus menangung resiko dari kelalaian dan ke tidak pro dari PLN,” ucap Bobby.
Sebelumnya diberitakan di media ini pada Minggu (9/4) pagi, se Pulau Bintan tejadi pemadaman total atau “Blackburn” akibat petir di pembangkit PLTU di Tanjungkasam Tanjung Uban Kabupaten Bintan.
“Tadi pagi ada gangguan dari sistim Batam karena petir didaerah Bintan Buyu PLTU Tanjung Kasam. Jadi 150 KV terjadi trip mati total,” kata Kepala Humas PT PLN (persero) Tanjungpinang, Musril.
Dia menjelaskan, terjadi trip ini membuat pembangkit PLTU Tanjung Kasam membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menormalkan kembali mesin pembangkit tersebut.
“Ada sekitar 16 jam paling lama dan paling cepat 8 jam untuk menormalkan kembali. Maka hari ini terjadi padam total se Pulau Bintan dan termasuk Batam. Karena kalau di Batam rusak litrik padam total, maka pengaruhnya juga di Pulau Bintan termasuk Kota Tanjungpinang juga padam “ucap Musril. (AFRIZAL).
Komentar