Batam Nopember 2016 Inflasi 0,96 Persen

Tanjungpinang, TuahKepri – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam, pada November 2016 mengalami kenaikan atau inflasi 0,96 persen.P_20160803_122529_1-800x568

“Kenaikan ini terjadi atau dipengaruhui pada perubahan harga  komoditas kebutuhan masyarakat. Dari 125,43 pada Oktober menjadi 126, 63 pada Nopember 2016 ini, ” kata kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Panusunan Siregar, di Tanjungpinang.

Dikatakannya Panusunan, ada sebanyak 103 Komoditas kebutuhan masyarakat tarifnya ada yang naik dan turun.

“Untuk 58 komoditas diantaranya mengalami kenaikan harga antara lain, cabai merah, bayam, kacang panjang, cabai rawit, kangkung, tomat sayur, sawi hijau, anggur, tomat buah, ketimun, selar, kepiting, terong panjang, cabai hijau, daging sapi, apel, sawi putih, dan kembang kol. Sebaliknya, 45 komoditas lainnya justru mengalami penurunan harga atau tarif, antara lain, telur ayam ras, beras, daging ayam ras, sotong, pepaya, gula pasir, minyak goreng, tongkol, kentang, paku, daun bawang, wortel, pisang, AC, sepeda, televisi bewarna, telur puyuh, dan mesin cuci,” ucapnya.

Lanjut jatanya bila di lihat dari tingkat inflasi tahun kalender (November 2016 terhadap Desember 2015) ada sebesar 3,34 persen. Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) ada
sebesar 4,36 persen.

Tetapi bila dilihat dari persentase inflasi atau kenaikan Inflasi Kota Batam, kata dia, disebabkan naiknya indeks pada empat kelompok pengeluaran.

“Yaitu, kelompok pengeluaran bahan makanan 4,45 persen, kelompok pengeluaran sandang 0,04 persen, kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman dan rokok 0,03 persen, dan kelompok pengeluaran kesehatan 0,02 persen. Sebaliknya ada tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pengeluaran perumahan, listrik,gas dan bahan bakar 0,03 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen,” ucapnya.

Sementara bila dilihat dari 23 kota IHK di Sumatera, kesemuanya mengalami inflasi. Dan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sekitar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,06 persen.

Dan secara nasional dari 82 kota IHK tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota yang mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 2,86 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang 0,05 persen. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 1,54 persen dan
deflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,22 persen,” ujarnya. (AFRIZAL).

Komentar