Tanjungpinang, Tuah Kepri – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Kepri, mengurangi membangun rumah tahun 2016.
“Hal ini disebabkan, selama tahun 2016 perekonomian di Kepri belum stabil. Sehingga kawan-kawan Apersi Kepri yang anggotanya terdiri 13 Pengembang, banyak yang tidak memproduksi lagi untuk membangun rumah,” kata Sekretaris Apersi Kepri, Mashadi, Rabu (7/12).
Kemudian alasan lainya, kata dia juga target yang ingin dicapai Apersi di tahun 2016 membangun rumah subsidi juga tidak tercapai. Di karenakan daya beli masyarakat berkurang.
Berkurangnya daya beli masyarakat, menurutnya juga dipengaruhi faktor salah satu syarat proses kredit pemilikan rumag (KPR) yang menghambat penjualan properti, dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dikenakan untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
“Kurang persyarat tambahannya yaitu PTKP. Seharus masyarakat yang membeli rumah subsidi MBR tidak dikenai PTKP, tapi harus dilengkapi. Akibatnya, masyarakat stres yang sudah membayar uang muka, terpaksa menarik kembali uang mukanya dan tidak jadi beli rumah,” kata Mashadi.
Sementara untuk masalah lahan, sambung dia, tidak ada masalah, seperti dilihat dari harga.
“Lahannya ada, cuma pengembang yang tidak memproduksi lagi,” ujarnya. (AFRIZAL).
Komentar