Lis-Raja Berikan Solusi Soal Pengentasan Kemiskinan Yang Ditanya Seorang Guru

TANJUNGPINANG, TUAHKEPRI -Calon Walikota Tanjungpinang nomor urut 2, Lis Darmansyah, mengucapkan terima kasih atas antusiasme warga terkait visi, misi, dan program yang diusungnya bersama pasangan Raja.

Dalam sesi kampanye yang berlangsung pada Senin malam (7/10/2024), Lis merespons berbagai pertanyaan dari masyarakat, termasuk dari Diva, seorang guru yang mengungkapkan keprihatinan terhadap isu pengangguran di Tanjungpinang Timur.

Diva mempertanyakan rencana Lis-Raja untuk menarik investasi, khususnya melalui pembangunan hotel baru, serta mengevaluasi pencapaian Lis selama menjabat Walikota pada periode 2013-2018.

“Bapak menyebutkan pembangunan hotel, tetapi hotel yang ada sekarang saja sepi. Apa yang sudah Bapak lakukan untuk Tanjungpinang?” tanya Diva.

Menanggapi pertanyaan tersebut,, Lis Darmansyah merespons dengan menyampaikan visi dan misi yang diusungnya, berfokus pada pengentasan kemiskinan. Ia menjelaskan pentingnya membantu orang-orang yang berada di ambang kemiskinan, agar pemerintah dapat lebih fokus mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.

“Dari mana kita mulai?. Dari yang hampir miskin, agar bisa mengurangi beban masyarakat yang lebih miskin,” jelas Lis.

Lis kemudian menjelaskan rencana strategisnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanjungpinang dengan menghapus bea masuk barang, sebuah langkah yang terbukti berhasil di Batam.

“Dengan pembebasan bea masuk, harga barang di Tanjungpinang bisa lebih kompetitif, menarik orang untuk datang berbelanja dan menginap,” ucapnya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Lis-Raja untuk meningkatkan perekonomian Tanjungpinang. Menurut Lis, kedatangan wisatawan tidak hanya berdampak positif bagi sektor hotel, tetapi juga bagi perekonomian lokal secara keseluruhan.

Agar wisatawan mau berkunjung ke Tanjungpinang, maka penting untuk menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk pembangunan hotel baru.

“Keberadaan hotel sangat mendukung industri pariwisata dan aktivitas ekonomi lokal. Karena hotel sebagai penyedia jasa penginapan memberikan pelayanan langsung kepada wisatawan,” katanya.

Dengan meningkatnya kunjungan wisata, ekonomi lokal seperti kuliner khas Tanjungpinang dan kerajinan home industri, bisa berkembang dan maju, karena akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Maka, melalui program bantuan modal usaha UMKM, para pelaku UMKM akan dilatih untuk meningkatkan produknya, dan diberi modal agar dapat mengembangkan usahanya.

“Wisatawan akan makan dan minum di warung-warung makan khas tradisional, juga membeli oleh-oleh khas Tanjungpinang dari produk warga lokal,” ujar Lis Darmansyah yang mendapat respon positif dari Diva dan warga lainnya.

Lis juga mengingatkan bahwa semua program yang diusungnya, termasuk program Bima Sakti, berorientasi pada pengentasan kemiskinan. Dia menekankan pentingnya pelayanan publik yang baik tanpa harus menyombongkan diri atas apa yang telah dicapai.

“Kita tidak boleh menyombongkan diri. Masyarakat dapat menilai sendiri apa yang telah kami lakukan,” ucapnya.

Editor : Rizal.

Komentar