Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, Indek Harga Konsumen (IHK) gabungan dua Kota Batam dan Tanjungpinang di Provinsi Kepri pada Oktober 2015, deflasi sebesar 0,72 persen.
Deflasi di Kota Batam tercatat sebesar 0,67 persen dan di Kota Tanjungpinang sebesar 1,01 persen. IHK gabungan 2 Kota di Provinsi Kepri pada Oktober 2015 tersebut mengalami penurunan indeks dari 121,62 pada September 2015, menjadi 120,75 pada Oktober ini atau terjadi deflasi gabungan sebesar 0,72 persen,” kata kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk, Senin (9/11).
[Baca juga – Wako Tanjung Pinang, awas bahaya paham radikalisme]
Dikatakan Dumangar, deplasi atau penurunan IHK 2 Kota gabungan di Provinsi Kepri pada Oktober 2015, disebabkan pengaruh menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen. Kemudian kelompok sandang sebesar 0,19 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
Sebaliknya, katanya dua indeks kelompok gabungan mengalami kenaikan yaitu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.
[Baca juga – Ansar ke bukit jaya jemput aspirasi, ini aspirasinya]
Sementara dilihat dari 82 kota IHK di Indonesia, Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menempati
peringkat ke-6 dan ke-8 dari 44 kota IHK yang mengalami deflasi.
Dan sisanya kota lainya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,49 persen dan inflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Kota Yogyakarta. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen.
[Baca juga – Wawako Tanjung Pinang, PP harus paham dengan Pancasila]
(AFRIZAL)
Komentar