Tanjungpinang, (TK) –
Staf bidang keselamatan berlayar Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang,.Syafril Frend menyampaikan akan memberikan sanksi tegas, apabila agen tiket Baruna Jaya mempermainkan penumpang yang ingin berangkat.
“Seperti terkait berita Jumat (4/3) sore kemarin sejumlah penumpang yang ingin berangkat melalui pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang menuju Batam terlantar dan gagal berangkat, akibat tiket sudah dibeli tapi tak jadi berangkat.Maka, agent yang menjual tiket akan kami berikan sanksi tegas. Tapi seperti apa sanksinya, silahkan tanya keatasan saya aja pak, itu bukan kewenangan saya,” kata Syafril Sabtu (5/3).
Tapi dikatakanya, pada kejadian penumpang itu tak jadi berangkat, akibat penumpang itu terlambat datang di pelabuhan. Karena pada jam 17.00 wib itu batas terakhir kapal berangkat,kalo penumpang telat kapal tidak bisa menunggu lagi,” katanya.
Menurut Syafril, dalam keterlambatan penumpang dan yang tidak bisa diberangkatkan itu, tidak bisa menjadi tanggungjawab petugas pelabuhan. Karena berdasarkan aturan kapal berangkat sesuai dengan limit yang telah ditetapkan.
Namun Syafril mengatakan,bagi penumpang yang gagal berangkat, besok tiket tersebut bisa digunakan. “Tiket kan berlaku sampai tiga bulan,jadi enggak ada masalah hanya penyebabnya terlambat saja,” katanya.
Sementara jawaban yang diberikan KSOP Tanjungpinang dengan permasalahan yang terjadi sebenarnya tidak nyambung dalam hal jam waktu keberangkatan.
Karena dalam kejadiannya Jumat (4/3) sore pukul 16.45 wib kemarin, sejumlah 30 orang penumpang yang telah memiliki tiket untuk tujuan Batam terlantar di pelabuhan dalam negeri Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, akibat tata kelola pelabuhan Tanjungpinang yang amburadul.
Tidak hanya itu, dalam kejadian tersebut puluhan penumpang ini merasaa kecewa, karena dipermainkan oleh pihak Syahbandar pelabuhan Pelindo Tanjungpinang. Pasalnya, saat itu tiket masih dijual oleh pihak agen, sehingga para penumpang yakin bisa berangkat. Dan para penumpangpun berlari menuju kapal, karena masih ada waktu 15 menit sebelum tutupnya keberangkatan pukul 16:50 WIB.
Namun saat tiba dipintu kapal, pihak petugas syahbandar tidak memperbolehkan penumpang masuk. Akibatnya, penumpang dan petugas pun hampir ricuh.
“Kita disuruh lari kejar kapal, saya gendong dua anak sambil lari-lari. Namun saat dipintu kapal kami gak dibolehin masuk, alasannya kapal sidah penuh. Seharusnya tiket ditutup, kami pun tidak diterlantarkan,” ujar salah satu penumpang Faizal.
Akibatnya para penumpang kemudian menghampiri berbagai pihak terkait diantaranya pihak Syahbandar, agen penjualan tiket PT Baruna Jaya dan pihak Pelindo yang merupakan pemilik dan pengelola pelabuhan tersebut. Namun, tak satupun bisa memberikan solusi untuk memberangkatkan puluhan penumpang yang terlantar.
Komentar